sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Global Penuh Ketidakpastian, Menperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional

Economics editor Ferdi Rantung
27/10/2025 16:47 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membenerkan arah baru kebijakan industri nasional melalui peluncuran Strategi Baru Industrialisasi Nasional.
Pasar Global Penuh Ketidakpastian, Menperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional. (Foto: Inews Media Group)
Pasar Global Penuh Ketidakpastian, Menperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita  membenerkan arah baru kebijakan industri nasional melalui peluncuran Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN). Agus menjelaskan SBIN merupakan respons terhadap perubahan pasar global yang cepat dan penuh ketidakpastian.

Ia mengatakan Pandemi COVID-19, perang dagang, ketegangan geopolitik, hingga transisi energi global telah mengubah peta industri dunia secara fundamental.

“SBIN bukan sekadar kebijakan sektoral Kemenperin, tetapi strategi nasional untuk memastikan bahwa industri Indonesia tidak hanya bertahan, melainkan tumbuh dan berdaulat,” ujar Menperin dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian 2025 di Jakarta, Senin (27/10).

Menurutnya, SBIN hadir sebagai cetak biru industrialisasi Indonesia di era pasca pandemi dan pasca karbon. Strategi ini memadukan nilai-nilai kemandirian ekonomi, transformasi teknologi, serta keberlanjutan lingkungan dalam satu kerangka terpadu.

Adapun Empat pola pikir utama yang menjadi pilar SBIN, yaitu industrialisasi berbasis sumber daya alam, pengembangan ekosistem industri, penguasaan teknologi, dan penerapan prinsip keberlanjutan.

Untuk Industrialisasi berbasis sumber daya alam diarahkan untuk memperkuat industrialisasi komoditas unggulan nasional seperti nikel, kelapa sawit, dan batu bara. Tujuannya, agar kekayaan alam Indonesia tidak lagi hanya diekspor mentah tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi.

Kemudian, pengembangan ekosistem industri diupayakan melalui keterpaduan antara sektor hulu dan hilir yang disertai dengan penguatan sumber daya manusia serta infrastruktur industri yang mendukung.

“Dua pilar lainnya menitikberatkan pada penguasaan teknologi dan pembangunan industri yang berkelanjutan. Penguasaan teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, sedangkan prinsip industri hijau dan ekonomi sirkular menjadi fondasi pertumbuhan industri masa depan,” paparnya.

Lebih lanjut, Menperin juga menegaskan, perlindungan terhadap pasar domestik menjadi prioritas utama dalam SBIN. Hal ini karena sekitar 80 persen output industri nasional diserap oleh pasar dalam negeri. Stabilitas pasar domestik menjadi kunci ketahanan industri nasional agar tidak mudah terpengaruh gejolak global.

Oleh karena itu, pemerintah akan memperkuat kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar belanja pemerintah benar-benar berpihak pada produk industri nasional. Selain itu, instrumen tarif dan non-tarif akan terus dioptimalkan untuk mengendalikan arus impor produk jadi.

"Kebijakan ini bukan dimaksudkan untuk menutup diri, melainkan untuk menciptakan ruang tumbuh bagi pelaku industri dalam negeri agar mampu berinovasi dan bersaing secara sehat," tuturnya

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement