IDXChannel - Pasar minyak dan gas bersiap menghadapi pekan yang bergejolak setelah Israel memulai invasi daratnya ke Gaza.
Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (29/10/2023), risiko terbesar bagi harga minyak mentah tetaplah meluasnya perang antara Israel dan Hamas di Gaza ke wilayah lainnya di Timur Tengah
Timur Tengah memasok sekitar sepertiga minyak dunia. Iran, salah satu produsen minyak utama, adalah sekutu Hamas.
Iran sempat memperingatkan respons keras jika Israel melakukan invasi ke Gaza. Tehran juga memiliki hubungan dekat dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.
"Kekhawatiran bahwa perang dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas - yang berpotensi mengganggu pasokan minyak - memang meningkatkan risiko kenaikan harga minyak," kata Giovanni Staunovo, seorang analis komoditas di UBS Group AG.