IDXChannel - Lembaga survei dunia kerja, Mercer, menyebut bahwa sebagian besar perusahaan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengalami tren peningkatan perputaran arus keluar-masuk karyawan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tren perpindahan karyawan tersebut terutama terjadi di level karir menengah, dengan didasarkan atas beberapa alasan.
Salah satu alasan yang paling banyak digunakan adalah bahwa ketidakpuasan karyawan terhadap gaji yang diterima dari perusahaan lamanya. Alasan ini paling dominan, dengan persentase mencapai 55 persen dari total kasus perpindahan karyawan.
Sementara di peringkat dua, karyawan memutuskan berpindah tempat kerja lantaran disodori tawaran benefit yang lebih baik dibanding yang selama ini telah dia dapat dari tempat kerja sebelumnya.
"Untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama yang bergerak di bidang ritel dan memiliki banyak buruh pabrik, perputaran karyawan lebih banyak terjadi pada minggu-minggu setelah liburan Idul Fitri," ujar CEO Wagely, Tobias Fischer, dalam keterangan resminya, Jumat (20/5/2022).
Tren perpindahan karyawan yang terjadi pasca lebaran tersebut, menurut Tobias, banyak terjadi karena sang karyawan yang bersangkutan masih menunggu untuk menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang menjadi haknya di perusahaan lama. Baru ketika THR telah diterima, mereka akan mengajukan pengunduran diri (resign).