Kondisi ini terkonfirmasi juga oleh sebuah studi yang dilakukan LinkedIn sebelum pandemi COVID-19, yang menemukan fakta bahwa satu dari karyawan di Indonesia berpotensi berganti pekerjaan setelah momen Hari Raya Idul Fitri. Tren atau fenomena tersebut, menurut Tobias, menjadi tantangan tersendiri yang perlu diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
"Selama pandemi, kami telah melakukan yang terbaik untuk mendukung perusahaan dengan mencoba membantu mengatasi beberapa masalah terbesar mereka termasuk tingkat perputaran dan retensi karyawan. Solusi benefit karyawan kami memperkuat ikatan antara perusahaan dan karyawan mereka, sehingga hasilnya karyawan bisa bertahan lebih lama, lebih terlibat, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka,” tutur Tobias. (TSA)