Tjandra mengatakan ketika kasus meningkat tajam di India, maka beberapa daerah ataupun negara bagian di India melakukan berbagai tingkat pembatasan sosial. Bahkan, ada yang melakukan lockdown total penuh sampai beberapa waktu sebagai upaya menurunkan kasus.
“Ada yang dengan amat memperketat 3 M (yang di India disebut dengan 3 W, “wear a mask, wash your hand, watch the distance”), ada yang membatasi kegiatan dengan pemberlakuan jam malam, dan ada juga yang “lockdown” sebagian/parsial dan ada juga yang total penuh sampai beberapa waktu.
Tjandra mengungkapkan ada pola yang berkesinambungan antara pembatasan pergerakan penduduk sampai lockdown dengan penurunan jumlah kasus Covid-19 dari hari ke hari. “Lalu, dianalisis dengan menghubungkan pola pergerakan penduduk pada saat pembatasan kegiatan (bahkan sampai “lockdown”) dengan penurunan jumlah kasus dari hari ke hari, dalam bentuk “Movement Restriction and Mobility Change”.”
“Tentu pembatasan kegiatan sosial tidaklah berkepanjangan. New Delhi misalnya, mulai menerapkan “lockdown” total pada 17 April 2021 dan lalu ketika kasus mulai terkendali maka pada 31 Mei 2021 mulai dilakukan pelonggararan dalam bentuk “unlocking process” secara bertahap,” papar Tjandra. (TIA)