Dia menyebut potensi konsumsi FAME dan bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat seiring target European Renewable Energy Directive (RED II) untuk penggunaan energi terbarukan pada 14 persen di sektor transportasi seluruh Eropa di 2030 atau naik dari target RED I yang sebelumnya sebesar 10 persen.
Erick memastikan bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa.
"Sedangkan Palm Oil tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku Palm Oil dalam jangka panjang, di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa," katanya.
Adapun ekspansi tersebut dilakukan Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD), dan Pertamina International Shipping (PIS).
Erick menyampaikan new and renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) tersebut memiliki keunggulan ramah lingkungan dan kualitasnya lebih baik dari biodiesel konvensional.
"Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO) dan waste residue dari animal fat," ujar Erick.
(FRI)