IDXChannel - Metode bayar pay later alias beli sekarang bayar nanti sudah tidak asing ditemui pada berbagai transaksi. Saat ini metode pembayaran pay later bukan hanya sekedar digunakan untuk membeli barang maupun jasa traveling, tapi juga masuk ke industri kesehatan.
Kehadiran pay later pada jasa kesehatan ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan. Mulai dari layanan konsultasi maupun perawatan rutin.
CEO dan Founder CareNow Indonesia Nani Juergens mengatakan metode pembayaran ini diharapkan mampu mengurai masalah pembayaran masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan terutama yang memiliki harga-harga tidak murah.
"Sehingga pasien bisa sekarang datang misalnya ke Dokter Gigi, mau pasang behel, misalnya bayar Rp5 juta, tetapi dengan Care Now nanti pasien bisa membayar Rp1 juta sampai Rp5 bulan," ujar Nani dalam Market Create Up IDX Channel, Senin (3/6/2023).
Menurutnya kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa ditunda-tunda. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang hendak mengakses layanan kesehatan namun terkendala masalah dana.
Adapun plafon yang disiapkan oleh CareNow mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 juta tergantung penilaian saat melakukan pendaftaran. Akan tetapi plafon tersebut bisa lebih besar lagi, namun akan terkena bunga acuan dan prosesnya memang butuh waktu 3-5 hari.
"Saat ini sudah lebih dari 1.000 orang yang join. Kita berdiri sudah satu tahun tetapi mulai beroperasi 6 bulan. Paling banyak masyarakat menggunakan untuk perawatan gigi dan diabetes," lanjut Nani.
Nani menambahkan masyarakat yang hendak mendapatkan layanan pay later ini masyarakat bisa mengakses www.carenow.id. Lalu melakukan pendaftaran dan upload foto selfie bersama KTP dan mengisi kuisioner seputar pendapatan dan profil peminjam.
"Hanya butuh waktu mungkin 5 menit habis itu bisa mendapatkan plafon sampai Rp10 juta," pungkasnya.
Saat ini CareNow telah bekerjasama dengan 200 fasilitas kesehatan (faskes), mulai dari rumah sakit, klinik dan lainnya. Targetnya pada tahun ini CareNow akan memperluas kerjasama hingga ke 1000 faskes di seluruh Indonesia.
"Saat ini kita fokuskan (fakses) di Jakarta, tapi ada di Medan, Bali, dan luar Jawa juga," pungkasnya.
(SLF)