IDXChannel - PBB menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk memprioritaskan tindakan iklim dan reformasi keuangan yang mendesak dengan menekankan biaya ekonomi dan manusia akibat tidak bertindak.
"Tujuan keuangan iklim yang ambisius bukanlah amal, itu adalah kepentingan diri sendiri bagi setiap negara," kata Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), Simon Stiell, dalam pidato pembukaan di COP29 di Baku.
Tujuan keuangan iklim yang baru dan ambisius, lanjutnya, termasuk negara terbesar dan terkaya.
Oleh karenanya, Stiell mendorong peralihan ke energi bersih dengan investasi yang diproyeksikan mencapai USD2 triliun (Rp31.393 triliun) pada 2024.
Ia pun menyerukan agar negara-negara menyepakati jalan keluar dari kekacauan tersebut.