Kemudian diterangkan Syarifah, sekitar 66 persen responden mengungkapkan bahwa naiknya gelombang inflasi di ranah global dan nasional akan sangat berdampak pada pemulihan sektor properti.
Survei juga mencatat, 60 persen responden menilai subsektor residensial masih mendominasi sebagai sektor properti yang mampu memiliki performa positif bahkan ditengah berbagai tantangan di atas.
Menariknya lagi, Indonesia Property Survey juga mengungkapkan bahwa selain wilayah Jabodetabek, beberapa kota wisata diprediksi sebagai lokasi yang potensial untuk investasi properti dalam periode 3-5 tahun ke depan, termasuk Bali, Lombok, dan Labuan Bajo.
Tak hanya itu, Penajam Paser Utara, sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) juga dianggap sebagai kota yang potensial untuk investasi properti.
Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip mengatakan rencana pemerintah memindahkan IKN dari Jakarta ke Penajem Paser Utara menjadikan kota tersebut dinilai cukup prospektif untuk investasi properti beberapa tahun ke depan selain Jabodetabek.