sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pelindo Luncurkan PTOS-M usai Dua Tahun Merger

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
28/09/2023 16:00 WIB
Pelindo meluncurkan sistem operasi pelabuhan multi terminal terintegrasi (PTOS-M) yang diresmikan oleh Menhub pada Rabu (27/9/2023).
Pelindo Luncurkan PTOS-M usai Dua Tahun Merger. (Foto: MNC Media)
Pelindo Luncurkan PTOS-M usai Dua Tahun Merger. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menandai dua tahun pasca penggabungan (merger), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, diluncurkan sistem operasi pelabuhan multi terminal terintegrasi atau Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M). 

Sistem ini merupakan single platform aplikasi pendukung operasi untuk layanan kepelabuhanan pada kargo non peti kemas berbasis fungsi planning dan controlling. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bersama dengan Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, secara resmi meluncurkan sistem tersebut dalam kegiatan Voice of Customers Pelindo (27/9/2023) di Jakarta. 

"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan hari ini dan kita tahu bahwa ada satu hal yang dilakukan secara signifikan, di mana aplikasi PTOSM itu sudah diaplikasikan. Saya harapkan ini menjadi cara baru kita dalam mengimplementasi kegiatan-kegiatan kita," ujar Budi melalui keterangan pers, Kamis (28/9/202.

Sistem tersebut telah digunakan di 16 cabang pelabuhan di wilayah kerja Pelindo sejak akhir 2022 dan secara bertahap akan dioperasikan pada terminal lainnya di Indonesia. PTOSM memiliki arsitektur yang terintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti customer portal, sistem layanan kapal, dan sistem layanan keuangan.

Selain terintegrasi dengan beberapa sistem, PTOSM memiliki fitur yang memberikan kemudahan layanan seperti online booking request, operation planning, storage inventory, serta control dan monitoring.

Selain peluncuran sistem operasi PTOSM, Arif menyebut, beberapa inisiatif strategis telah mewarnai perjalanan dua tahun merger Pelindo. Menurutnya, standarisasi dan digitalisasi pelabuhan yang ditunjang dengan peningkatan kapabilitas SDM, telah meningkatkan kecepatan pelayanan di pelabuhan sehingga berdampak pada berkurangnya waktu sandar (port stay) dan masa tinggal barang di pelabuhan (cargo stay), yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan biaya logistik nasional.

Peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter Box/Ship/Hour (BSH) & pengurangan port stay yang diukur dengan jumlah hari. “Kami selalu sampaikan, bahwa peran pelabuhan untuk kelancaran arus barang itu diterjemahkan dalam perpendek port stay dan cargo stay,” kata Arif. 

Standardisasi layanan dilakukan baik pada lini peti kemas, non peti kemas, marine, maupun logistik. Layanan peti kemas di beberapa pelabuhan seperti Belawan, Makassar, Ambon, Nilam, Sorong, dan Jayapura, Pelindo telah meningkat kecepatan bongkar muatnya. Seperti yang dirasakan oleh pengguna jasa di Jayapura.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement