sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pembangkit Listrik RI Masih Pakai Batu Bara 30 Persen hingga 2050

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
08/10/2025 14:55 WIB
Pemerintah memastikan batu bara masih akan menjadi bagian dari sistem ketenagalistrikan nasional hingga 2050.
Pembangkit Listrik RI Masih Pakai Batu Bara 30 Persen hingga 2050. (Foto Istimewa)
Pembangkit Listrik RI Masih Pakai Batu Bara 30 Persen hingga 2050. (Foto Istimewa)

"Kalau untuk batu bara sendiri, pembangkit listrik kita itu masih sekitar 55 persen menggunakan fosil. Secara bertahap akan dikurangi dan beralih ke EBT. Di tahun 2050 kita masih menggunakan batu bara, tapi PLN sudah diarahkan menggunakan teknologi canggih seperti ultra super critical yang bisa benar-benar mereduksi CO2, sehingga emisinya sangat minim," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga tengah mendorong penerapan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di sejumlah pembangkit untuk menekan emisi lebih lanjut. Teknologi ini memungkinkan penangkapan dan penyimpanan emisi karbon dari proses pembakaran batu bara agar tidak terlepas ke atmosfer.

"Pada tahun 2050 itu kita 30 persen masih menggunakan fosil, jadi caranya, bagaimana caranya mencapai net zero emission itu di teknologi," ujarnya.

Dalam dokumen Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, porsi pembangkit EBT ditargetkan mencapai 51,6 persen pada 2030, naik signifikan dibandingkan sekitar 14 persen pada 2023. 

Sementara itu, pembangunan pembangkit baru berbasis batu bara akan dibatasi hanya untuk proyek yang sudah memiliki komitmen kontrak sebelum 2023.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement