Dia melanjutkan, kawasan Bakauheni Harbour City ini berada di pertemuan koridor strategis utama yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Salah satunya saat ini kami sedang memacu pembangunan akses pejalan kaki atau jembatan layang (Skywalk) sepanjang 130 meter yang menghubungkan terminal Anjungan Agung dengan Krakatau Park," kata dia.
"Per 2 Juni, progresnya sudah mencapai 66 persen. Kami harapkan bulan ini sudah rampung sehingga pergerakan wisatawan antarkedua fasilitas tersebut semakin mudah," kata Ira.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry MAC mengatakan, pengembangan kawasan BHC berdampak luas, khususnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata baru di Provinsi Lampung.
Menurutnya, dengan eksistensi BHC, ASDP diharapkan menjadi hub kegiatan penyeberangan logistik dan penumpang serta pariwisata.
"Dengan trafik per tahun hingga 22 juta orang per tahun yang lalu lalang di lintasan Merak-Bakauheni, kami optimis pengembangan kawasan terintegrasi ini dapat memajukan perekonomian masyarakat di Lampung Selatan," kata Harry.
Dia menambahkan, pengembangan kawasan waterfront tourism BHC berdampak besar terhadap kegiatan sosial maupun ekonomi khususnya di wilayah Lampung yang ditunjang beberapa potensi sekitar.
"Pada fase pembangunan tahap 1 ini, ASDP telah membuka 1.000 lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, seperti marbot Mesjid BSI dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berjalannya proyek ini," kata dia.
"Siger Market juga telah diaktifkan setiap bulan Ramadan dan waktu tertentu sebagai wadah UMKM setempat memasarkan produknya," kata Harry.
(NIY)