“Secara pembiayaan tidak ada masalah, jadi kami lahan dibiayai oleh LMAN, negara, tapi untuk men-support percepatan dan perencanaan dan juga menyediakan dana talangan tanah yang kami sediakan, ini kami pakai atau kami alokasikan untuk lahan yang dipakai prioritas,” kata dia.
“Di mana konstruksi perlu segera dikerjakan sehingga kami menggunakan dana talangan yang nantinya akan diganti oleh pemerintah, penggunaan dana talangan ini,” ujar Dwi.
Untuk diketahui, panjang Tol Jogja-Bawen 75,12 km dan akan melintasi 2 provinsi, yaitu Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 66,32 km dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 8,80 km.
Pekerjaan Jalan Tol ini dibagi menjadi enam seksi, di mana terdapat lima simpang susun yang meliputi seksi I Yogyakarta-Banyurejo 8,8 km, seksi II Banyurejo-Borobudur 15,2 km seksi III Borobudur-Magelang 8,1 km, seksi IV Magelang-Temanggung 16,6 km, seksi V Temanggung-Ambarawa 21,2 km, dan seksi VI Ambarawa-Bawen 5,12 km.
Jalan Tol Jogja–Bawen termasuk dalam proyek strategis nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur.
Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
(Febrina Ratna)