Selama ini, menurut Teten, para pelaku UMKM sudah mencoba beralih menggunakan platform online, namun karena diserbu produk impor dengan harga murah, mereka tidak bisa bersaing.
Bahkan, dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Teten menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan data ekspor dari China cukup besar tetapi data impornya sangat minim.
"Berarti ini ada lewat jalur ilegal. Itu yang mau kita benahi. Pak Presiden sudah ratas untuk benahi arus masuk, sebab enggak mungkin bisa bersaing kalau barangnya dijual di bawah harga produksi," tuturnya.
Di China sendiri, menurut Teten, ada aturan ketat yang menyatakan tidak boleh e-commerce menjual produk dari luar negeri di bawah harga pokok produksi dengan sanksi yang sangat keras. Sementara di Indonesia justru dijual di bawah harga produksi.
"Di kita bisa seenaknya saja jual. Itu bukan bisnis yang sustain, itu lumpuhkan ekonomi nasional," ujarnya.
(RNA)