Dicky menjelaskan bahwa saat ini ancaman bukan hanya datang dari subvarian BA.4 dan BA.5, tetapi juga BA.2.75 yang mana menurut studi yang telah dirilis, diamati Dicky bahwa subvarian tersebut bisa mengkhawatirkan kesehatan global.
"Data awal di India menunjukkan bahwa BA.2.75 punya kecepatan sebaran yang luar biasa, 9 kali lipat dari BA.5," paparnya.
Karena hal ini, Dicky berharap agar pemerintah segera melakukan respons. Bukan hanya mengandalkan vaksin booster, tapi penggunaan masker harus diketatkan lagi di semua level masyarakat.
"Ingat, vaksin tidak menjamin orang tidak terinfeksi atau tertular virus, tapi masker cukup ampuh menghalau paparan. Jadi, vaksin saja tidak cukup," ungkapnya.
Selain itu, testing harus dimasifkan kembali, khususnya jika ada kegiatan di masyarakat. Menurut Dicky, testing adalah upaya skrining yang cukup efektif memastikan kegiatan masyarakat itu aman atau tidak. (TYO)