“Maka ini kesempatan tahun depan karena hampir seluruh produk kita ekspor ke Eropa biar masuknya nol,” kata Airlangga.
Dia pun merujuk pada manfaat tarif nol persen dari perjanjian perdagangan tersebut.
Saat ditanya soal proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025, Airlangga belum memberikan angka pasti. Dia menyebut, data resmi akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Agustus 2025.
“Paruh kedua, tunggu 5 Agustus 2025,” ujar Airlangga.
Dengan demikian, pemerintah terus mengupayakan penguatan ekspor dan penurunan hambatan dagang sebagai salah satu cara untuk menjaga momentum pertumbuhan, terutama di tengah tantangan global dan perubahan dinamika perdagangan internasional.
(Dhera Arizona)