Moeldoko menambahkan bahwa KSP akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat. Jika pembangunan tersebut akan dilakukan tentu harus memperhatikan dampak yang positif terhadap masyarakat.
“Silahkan dipersiapkan kajiannya,” ujar Moeldoko.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mennjelaskan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo, sudah menjadi pertimbangan. Namun belum dapat dilaksanakan terkait dengan keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.
“Terdapat lahan sekitar 30 hektare di Kopo dan itu memungkinkan (dibangun stasiun), tetapi KCIC belum ada dana untuk itu,” ucap Dwiyana.
Senada dengannya, Plt. Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Rifky Setiawan menyebut perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pembangunan stasiun di Kopo.
Saat ini, fokus pendanaan dilakukan terhadap empat stasiun yang sudah beroperasi, yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.