“Perbaikan itu karena saat ini sudah ada yang namanya QR code PeduliLindungi. Ketika diberlakukan dan masyarakat sudah mulai mengunjungi pusat belanja maupun juga ritel. Tapi kalau dihitung dari jumlah yang datang, tentunya belum sama seperti keadaan PPKM Mikro ketika aplikasi PeduliLindungi belum diterapkan,” ucap Roy.
Diinformasikan sebelumnya, sektor ritel menjadi salah satu sektor usaha yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Bahkan dari tahun 2020 hingga pertengahan 2021, sudah ada 1.500 toko ritel yang harus tutup karena tidak kuat menanggung beban biaya sewa dan operasional toko.
(IND)