sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Pastikan BBM Subsidi Tak Dicabut, tapi Kuotanya Dikurangi

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
13/09/2024 14:19 WIB
Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan tidak akan mencabut BBM subsidi di masyarakat.
Pemerintah Pastikan BBM Subsidi Tak Dicabut, tapi Kuotanya Dikurangi. Foto: MNC Media.
Pemerintah Pastikan BBM Subsidi Tak Dicabut, tapi Kuotanya Dikurangi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan tidak akan mencabut BBM subsidi di masyarakat. Namun, jumlah kuota BBM subsidi akan dikurangi untuk penyediaan BBM rendah sulfur.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, mengatakan produksi BBM rendah sulfur memiliki punya ongkos yang lebih besar ketimbang BBM dengan kandungan sulfur yang tinggi. Sehingga, diperlukan kompensasi tambahan jika Pemerintah mau menghadirkan BBM rendah sulfur di masyarakat.

"Kita tidak ada naikkan harga BBM, tapi ada kenaikkan cost untuk penambahan biaya produksi (BBM low sulfur), itu yang nanggung pemerintah, kalau pemerintah yang membayar, artinya ada subsidi," kata dia, Jumat (13/9/2023).

Rencananya, Pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina untuk memproduksi BBM rendah sulfur. Sehingga peningkatan biaya produksi tidak berdampak pada harga jual ke masyarakat.

"Karena tadi kita sampaikan, untuk memperbaiki kualitasnya (menjadi BBM rendah sulfur), tentu harus tambah biaya," kata dia.

Kaimudin mengatakan, ada beberapa opsi yang untuk menutup penambahan biaya produksi BBM rendah sulfur. Pertama menaikkan harga BBM, kedua ditanggung seluruhnya oleh negara, ketiga memotong anggaran subsidi BBM dan dialokasikan untuk produksi BBM rendah sulfur.

Opsi terakhir yang dipilih oleh Pemerintah lantaran saat ini subsidi BBM yang digelontorkan tidak tepat sasaran. 

"Sederhananya, kalau dia pendapatan kecil mungkin naik kendaraan umum atau motor, kemudian mulai sejahtera, beli mobil, awalnya mobil kecil, kemudian menggunakan cc yang lebih besar. Jadi semakin tinggi pendapatan seseorang, maka kemungkinannya dia akan menggunakan bbm lebih banyak, artinya mendapatkan subsidi semakin banyak," kata Kaimudin.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement