"Di sisi pendidikan, anggaran Program Indonesia Pintar sebesar Rp8,4 triliun untuk 14,3 juta siswa, program KIP Kuliah Rp11,4 triliun untuk 789,7 ribu mahasiswa, BOS Kemenag Rp10,5 triliun untuk 9,1 juta siswa, dan BOPTN Rp4,6 triliun untuk 197 PTN," tambah Sri Mulyani.
Selain itu, dana belanja K/L ini juga dialokasikan untuk pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur, seperti sarana prasarana pendidikan, sanitasi, air PAM, jalan jembatan, dan fasilitas lainnya sebesar Rp129,7 triliun dan bantuan bencana sebesar Rp1,8 triliun.
"Untuk belanja non K/L, terdiri dari subsidi dan kompensasi listrik Rp83,4 triliun untuk 39,6 juta pelanggan subsidi dan 48,2 juta pelanggan kompensasi, subsidi LPG 3 kg Rp52,2 triliun, subsidi dan kompensasi BBM Rp97,2 triliun, dan subsidi perumahan Rp724,2 triliun, serta Kartu Prakerja Rp4,3 triliun untuk 1,2 juta peserta," pungkas Sri Mulyani.
(FAY)