Acara talkshow tersebut merupakan bukti sinergi Pemerintah, Asosiasi dan Pelaku Usaha dalam mendukung percepatan CCS/CCUS di Indonesia.
Ketua IATMI, Raam Krisna mengungkapkan acara hari ini sebagai wadah bagi para pakar dan pemangku kepentingan untuk berdiskusi bersama dan memberikan pandangan dalam upaya pengembangan potensi CCS/CCUS, termasuk terkait potensi carbon trading untuk mendukung keekonomian proyek CCS/CCUS.
Acara tersebut menghadirkan dua pembicara dari ExxonMobil dan LEMIGAS. Prasanna V. Joshi dari ExxonMobil menuturkan kunci dari kesuksesan proyek CCUS yaitu kolaborasi, skala, biaya, serta keamanan dan manajemen resiko. Apabila semua aspek tersebut sudah terperhitungkan dengan baik, maka program CCUS akan sukses.
Sementara itu, Dadan Damayandri menerangkan bahwa LEMIGAS telah banyak melakukan studi CCUS dari tahun 2003 hingga saat ini, termasuk dengan Japex Jepang dan Pertamina.
"Kedepannya LEMIGAS akan melakukan studi pemetaan potensi Depleted Reservoir dan Saline Aquifer untuk CCS/CCUS Hub dan Clustering, serta studi pemanfaatan karbon untuk produksi metanol hidrogen biru dan mendukung Ditjen Migas dalam merumuskan kebijakan mengenai CCS/CCUS," pungkas Dadan.
(SAN)