Dadan menambahkan, program konversi sepeda motor BBM ke motor listrik ini untuk mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN).
"Targetnya sebanyak 13 juta sepeda motor listrik di 2030, atau sebanyak 2,1 juta di tahun 2025 berdasarkan roadmap Kementerian Perindustrian," tuturnya.
Sementara, manfaat program pilot project konversi 100 unit sepeda motor ini antara lain efisiensi/penghematan BBM sebanyak 1 liter per hari per unit atau total setahun 34 kL per tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 0,72 ton per hari per unit atau total setahun sebesar 24,4 ribu ton CO2 per tahun, penambahan konsumsi listrik sebanyak 2 kwh per hari per unit atau total sebesar 72 MWH per tahun (asumsi 340 hari per tahun), dan multiplier effect dari transaksi belanja komponen converter kit di dalam negeri dan sekaligus memberikan pelatihan ketrampilan baru bagi teknisi bengkel/siswa SMK/vokasi dan bengkel UKM.
Sebagai informasi, pelaksana jasa konversi atau modifikasi pelaksanaan program konversi ini adalah P3TKEBTKE, yang telah memperoleh sertifikat Bengkel Resmi Pemasangan, Perawatan dan Pemeriksaan Peralatan Instalasi Sistem Penggerak Motor Listrik pada Kendaraan Bermotor dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan pada 30 Juni 2021. Bengkel resmi tersebut berlokasi di Komplek Perkantoran P3TKEBTKE, Jalan Pendidikan Nomor 1 Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. (NDA)