Untuk pembiayaan non utang terealisasi minus Rp54,8 triliun dan ini masih dalam tetap dalam level terkendali.
"Secara umum berbagai langkah pengendalian pembiayaan telah diimplementasikan untuk mendukung tujuan kesinambungan APBN, realisasi pembiayaan hingga November ini menunjukkan pemerintah terus hati-hati dalam mengelola pembiayaan dengan mempertimbangkan outlook defisit APBN, kondisi likuiditas pemerintah, serta dinamika pasar keuangan," kata dia.
Menurut dia, target pembiayaan dipenuhi secara on-track dengan cost of fund yang efisien dan risiko yang terkendali. Tercatat, defisit APBN hingga November 2024 sebesar Rp401,8 triliun atau setara 1,81 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
(Febrina Ratna)