IDXChannel - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungkapkan bahwa kasus penyakit cacar monyet hanya beredar di kalangan komunitas tertentu.
Hal tersebut ia sampaikan usai melaksanakan panen cabai di di RPTRA Rawa Jaya, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023).
"Iya ya kemarin kan Menkes sudah sampaikan. Itu hasil tracing yang diminta oleh Pemprov dan Kemenkes pada Dinkes, kami tracing. Terus aksinya bagaimana? Aksinya adalah kami vaksin. Dan kami isolasi yang memang masih terkena cacar monyet," ujar Heru Budi Hartono.
Heru Budi memastikan stok obat dan vaksin cacar monyet tersedia di Dinkes DKI Jakarta sembari terus melaju tracing.
Ia juga mengungkapkan penularan kasus cacar monyet amat rentan di kalangan komunitas tertentu.
"Insyaallah itu hanya komunitas tertentu saja. Kita lokalisir ke situ, tapi ada 1 yang ke Jawa Barat kayaknya. Ini sensitif ya, tapi nanti dinkes saja," tambah Heru Budi Hartono.
Ketika awak media bertanya apakah kasus cacar monyet banyak ditemukan di kalangan komunitas yang ada di Kota Jakarta Selatan, Heru Budi tidak menjawab pertanyaan tersebut dan hanya terdiam.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 23 kasus aktif cacar monyet di wilayah DKI Jakarta masih menjalani perawatan dan isolasi di Rumah Sakit (RS).
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebutkan hingga 31 Oktober 2023 jumlah kasus aktif di DKI Jakarta berjumlah 23 orang.
"Ada satu orang yang sempat positif pada Agustus 2022 tapi sudah sembuh. Jadi sampai kemarin ada 23 orang," ujar Ngabila, Rabu (1/11/2023) kepada awak media.
Ia menjelaskan dari kasus positif aktif cacar monyet di ibukota Jakarta seluruhnya berjenis kelamin laki-laki.
"Kasus positif aktif ada 23 orang, positivity rate PCR 33 persen, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25-50 tahun," ungkap Ngabila
Ia kemudian merinci jumlah kasus positif cacar monyet di ibukota Jakarta yang seluruhnya sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit.
"1 kasus 13 Oktober 2023, 1 kasus 19 Oktober 2023, 5 kasus 21 Oktober 2023, 3 kasus 24 Oktober 2023, 2 kasus 25 Oktober 2023, 2 kasus 26 Oktober 2023, 1 kasus 27 Oktober 2023, 1 kasus 28 Oktober 2023, 2 kasus 29 Oktober 2023, 3 kasus 30 Oktober 2023, 2 kasus 31 Oktober 2023," papar Ngabila Salama.
Ia juga menjelaskan jumlah suspek atau terduga bergejala kasus cacar monyet sebanyak 7 orang di wilayah ibukota DKI Jakarta.
"Pada 30 Oktober 2023 ada 2 orang suspek dan 5 orang pada 31 Oktober 2023," ungkapnya.
Sementara itu jumlah orang yang diduga suspek namun hasil pemeriksaan PCR negatif berjumlah 52 orang.
"Kemudian untuk KE Asimtomatis berjumlah 9 orang dan masyarakat yang diduga terpapar serta sudah menerima vaksinasi cacar monyet berjumlah 447 orang dari target 495 orang," pungkas Ngabila Salama.
(SLF)