IDXChannel - Head of Corporate Ratings PT PEFINDO, Niken Indriarsih mengatakan harga batu bara global menunjukkan penguatan yang signifikan. Sebelumnya telah mencapai level terendah pada September 2020 di bawah USD50 per metrik ton. Hal ini disebabkan dari spekulasi kenaikan permintaan di China.
Niken menuturkan, faktor pendukung lain yang mendorong penguatan harga tersebut adalah dari sisi pemulihan ekonomi di China. Hal ini dilihat dengan produk vaksinasi yang dijalankan kemudian kondisi ekonomi yang jauh lebih baik dibandingkan 2020.
“Kemajuan yang terjadi di China itu memicu naiknya permintaan. Terutama permintaan meningkat dari sektor rumah tangga,” ujarnya dalam Market Review di IDX Channel, Senin (14/6/2021).
Terkait hal tersebut, akan memicu pendapatan dari para pemain disektor batu bara. Niken menerangkan, perlu adanya perhatian lebih rinci lagi dari sisi penjualannya. Apakah banyak diperoleh dari porsi spot atau kontrak.
“Kalau penjualan secara kontrak, harga sudah ditentukan sebelumnya. Sementara porsi spot yang lebih besar bisa diuntungkan dengan potensi kenaikan pendapatan yang lebih besar pada tahun ini. Walaupun tentunya akan ada resiko tambahan pada saat harga batu bara mengalami penurunan,” jelas Niken.