"Jadi naik turunnya komoditas menjadi salah satu faktor yang akan mengganggu apa yang disebut momentum pemulihan," tegasnya.
Selain itu, harga minyak Brent pernah mencapai tertinggi USD126 sekarang ada di USD99,8. Adapun CPO juga pernah mencapai USD1.700/Ton drop ke USD866 sekarang kembali ke USD950.
"Jadi ini adalah fenomena yang akan menjadi kehati-hatian, tidak hanya level namun volatilitas yang akan sangat mengganggu dan berdampak pada masyarakat dalam perekonomian," katanya.
(DES)