sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penetrasi Digital Capai 73 Persen, Angela Tanoesoedibjo: Adaptasi Bukan Sekadar Jual Online

Economics editor Rizky Pradita Ananda
01/12/2021 06:25 WIB
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, lalu lintas internet di Indonesia selama masa pandemi ternyata meningkat 40 persen.
Penetrasi Digital Capai 73 Persen, Angela Tanoesoedibjo: Adaptasi Bukan Sekadar Jual Online. (Foto: MNC Media)
Penetrasi Digital Capai 73 Persen, Angela Tanoesoedibjo: Adaptasi Bukan Sekadar Jual Online. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, lalu lintas internet di Indonesia selama masa pandemi ternyata meningkat 40 persen. Dengan demikian, angka penetrasi internet pun sudah mencapai lebih dari 73 persen secara nasional.

“Di Indonesia, ada pertumbuhan luar biasa dalam penggunaan lalu lintas internet, hingga 40 persen selama pandemi. Pada awal tahun 2021, tercatat lebih dari 202 juta pengguna internet, meningkat 15,5 persen hanya dalam satu tahun. Artinya penetrasi internet di Indonesia saat ini sudah lebih dari 73 persen,” kata Wamenparekraf Angela, ditemui dalam gelaran Indonesia Modest Fashion Week World Conference, di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Selasa (30/11/2021). 

Tidak dipungkiri, salah satu aktivitas dunia maya masyarakat adalah berbelanja online. Termasuk berbelanja barang-barang atau produk-produk sektor ekonomi kreatif seperti fashion. 

Seiring dengan kemajuan dunia digital yang makin pesat, begitu membantu pergerakan ekonomi sektor ekonomi kreatif, termasuk dunia fashion. Angela menghighlight, kemajuan digital ini dibarengi dengan tantangan besar yakni beradaptasi dengan teknologi. Bukan hanya sekedar bisa berdagang online, tapi juga mengerti mengolah data yang ada.

“Tantangan utama industri kreatif, termasuk industri fashion modest adalah beradaptasi dengan teknologi. Dari model bisnis dan organisasi yang sesuai hingga sumber daya manusia. Kita harus bisa beradaptasi dengan digitalisasi sampai ke inti, bukan hanya menjual barang secara online tetapi juga menganalisis big data untuk membuat produksi kita lebih efisien dan prediktif terhadap kebutuhan konsumen,” lanjutnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement