Pasalnya yang seharusnya menjadi fokus perhatian utama adalah bagaimana membuat harga pokok produk produksi itu bisa lebih murah, sehingga punya harga yang lebih kompetitif.
Lebih lanjut, Fithra mencontohkan bagaimana Negara Vietnam yang filter akan barang-barang impor yang masuk ke negaranya, terutama untuk industri tekstil.
Impor bahan baku dilakukan agar pelaku usaha di Vietnam bisa lebih mudah mendapatkan material sehingga biaya produksinya bisa lebih murah.
"Sementara Indonesia impor bahan baku produksi, misal kapas, itu ada restraining (tertahan) dan constraining (membatasi) akhirnya apa produk akhirnya tidak kompetitif," kata Fithra.
Sehingga menurutnya kebijakan pembatasan barang impor jadi yang masuk adalah kebijakan jangka pendek untuk industri dalam negeri.