IDXChannel - Realisasi ekspor karet di Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Agustus 2021 tercatat seberat 27.323 ton. Turun 12,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah, yang menyebut penurunan disebabkan adanya penundaan pengapalan (delay shipment) sebagai dampak dari minimnya kapal pengangkut (mother vessel).
"Keputusan penundaan utamanya diakibatkan mother vessel pengangkut karet yang ada di transhipment port sudah penuh. Penuhnya kapal ini karena penurunan frekuensi sejak beberapa bulan yang lalu. Transhipment port untuk ekspor karet dari Sumatera Utara ada di 3 pelabuhan negara tetangga. Yakni Port of Singapore, Port of Tanjung Pelepas (Malaysia), dan Port Klang (Malaysia)," kata Edy, Minggu (12/9/2021).
Delay shipment tidak hanya dikarenakan penuhnya kapasitas mother vessel, melainkan juga disebabkan terbatasnya ketersediaan metalbox untuk palet kemasan karet.
"Selain itu, pabrik pengolahan karet menghadapi keterbatasan pasokan bahan baku karena wilayah Sumatera bagian Utara telah memasuki musim hujan," tukasnya.