BMKG, kata Dwikorita, juga memastikan siap untuk memfasilitasi proses uji coba dan bahkan melakukan integrasi teknologi itu ke BMKG. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk menciptakan sistem peringatan dini yang makin adaptif yang berdaya lindung tinggi.
Apalagi, ujarnya, ada potensi bencana megathrust yang mengancam kawasan Indonesia.
"Inilah saatnya kita memperkuat sinergi antarsektor. Negara ini butuh ekosistem inovasi yang mampu menjawab tantangan kebencanaan secara konkret dan terintegrasi," kata dia.
Namun, dia menegaskan, setiap teknologi yang dikembangkan dan akan digunakan dalam sistem peringatan dini nasional (InaTEWS) harus terlebih dahulu melalui tahapan uji kelayakan dan kesesuaian standar nasional, guna memastikan akurasi dan keandalan operasional.