sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penguatan PMI Manufaktur Indonesia Diproyeksikan Berlanjut hingga Akhir Tahun

Economics editor Nia Deviyana
01/09/2022 14:52 WIB
Pada Agustus 2022, PMI Manufaktur Indonesia mencapai 51,7 atau menguat dari angka 51,3 di bulan sebelumnya. 
Penguatan PMI Manufaktur Indonesia Diproyeksikan Berlanjut hingga Akhir Tahun. Foto: MNC Media
Penguatan PMI Manufaktur Indonesia Diproyeksikan Berlanjut hingga Akhir Tahun. Foto: MNC Media

IDXChannel - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis penguatan indeks Purchasing Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia terus berlanjut hingga akhir tahun. 

Pada Agustus 2022, PMI Manufaktur Indonesia mencapai 51,7 atau menguat dari angka 51,3 di bulan sebelumnya. 

“Sektor industri manufaktur terus mengalami peningkatan investasi. Saya optimis tren ini akan berlanjut hingga akhir tahun. Karena itu kami upayakan agar hambatan-hambatan investasi yang ada bisa kami atasi,” ujar Agus melalui keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).

Kemenperin, kata Agus,  juga bertekad memacu konsumsi domestik dengan memastikan produk-produk industri dalam negeri diserap sebesar-besarnya, salah satunya dengan belanja pemerintah melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). 

"Saya berpesan kepada para pelaku industri untuk terus meningkatkan kapasitas dan utilisasinya, membuat penyesuaian-penyesuaian, dan memastikan perusahaan industri mengambil manfaat dari kebijakan ini," tegas Agus.

Ekonom S&P Global Market Intelligence Laura Denman menyebutkan, pertumbuhan yang lebih jelas pada output dan total pemintaan baru memberi optimisme kesehatan ekonomi di masa mendatang. 

Perusahaan-perusahaan juga menunjukkan kondisi permintaan yang lebih kuat. Tekanan harga akibat inflasi juga relatif berkurang karena dampak Covid-19 yang terus melandai. Namun begitu, kepercayaan bisnis secara keseluruhan menurun dari posisi Juli 2022.

Kenaikan indeks PMI Manufaktur Indonesia juga turut andil dalam peningkatan penciptaan lapangan kerja pada Agustus. Dengan adanya kenaikan volume pekerjaan baru, terjadi kenaikan jumlah bisnis yang belum terselesaikan pada Agustus. 

Laporan menyebutkan bahwa keseluruhan sentimen bisnis di sektor manufaktur Indonesia tetap bertahan positif di tengah harapan akan pemulihan berkelanjutan pada permintaan. 

Menanggapi hal tersebut, Menperin kembali mengingatkan perlunya antisipasi terhadap kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang memicu persoalan krisis pangan dan krisis energi. Dua hal ini berpengaruh terhadap pasokan komoditas bagi sektor manufaktur. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement