sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengusaha Hotel Semringah jika Hari Kejepit Jadi Libur Nasional

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
18/01/2023 08:23 WIB
Pengusaha hotel menilai usulan hari kejepit jadi hari libur bisa mendorong wisatawan domestik untuk menginap atau sekadar staycation.
Pengusaha Hotel Semringah jika Hari Kejepit Jadi Libur Nasional. (Foto: MNC Media)
Pengusaha Hotel Semringah jika Hari Kejepit Jadi Libur Nasional. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan hari kejepit diubah menjadi hari libur nasional. Kebijakan tersebut dinilai mampu mendorong pariwisata nasional.

Hal ini pun disambut baik oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).  Ketua dan Jajaran Pengurus BPD PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, menyebut usulan tersebut bisa mendorong wisatawan domestik untuk menginap atau sekadar staycation.

Jika usulan itu terealisasi, ada pemasukan lebih bagi pengusaha perhotelan. Sebab, hari libur akan mendorong warga di luar Jakarta untuk berlibur di ibu kota.

"Saya setuju-setuju saja. Jakarta itu kan kalau libur bisa keluar kota tetapi bisa juga orang daerah masuk ke Jakarta sehingga kemudian bisa mengisi perhotelan di Jakarta," ujar Sutrisno dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (17/1/2023).

"Saya kira kita sangat welcome bahwa ada usulan Menparekraf seperti itu," tambahnya. 

Sebelumnya, Menparekraf menyatakan optimalisasi hari libur kejepit ini telah diajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Dia berharap penerapannya bisa dilakukan secara bertahap.

“Sudah kami ajukan juga di KemenpanRB, memang ada di Bu Nia Deputi Bidang Kebijakan Strategis bolanya ini, bagaimana kita tahun ini dimulai mungkin dengan beberapa dulu, jangan semua hari libur," kata Sandiga di Jakarta, Selasa (16/1/2023).

Lebih jelas ia mencontohkan, misalnya hari libur yang jatuh hari Sabtu dikedepankan hari Jumat,  atau dimundurkan di hari Senin kalau jatuh di hari Minggu. Sementara kalau perayaan agama bisa di hari itu sendiri. 

Menurut dia usulan ini juga bisa mendorong target perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 1,4 miliar pada 2023. 

"Ini dampaknya bisa semakin dilihat dari lebih lama waktu untuk melakukan pergerakan wisatawan,” ujar Sandiaga. 

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement