Selain berimbas pada sepinya pasar, PMK ternyata membuat harga sapi anjlok. Ia mengungkap harga sapi turun cukup drastis dari Rp 2 juta sampai Rp 6 juta perekor. Hal ini tentu membuat pedagang banyak merugi.
Wawan (42), pembeli sapi asal Mulo, Wonosari pun kini hanya datang ke pasar untuk melihat-lihat. Padahal biasanya, ia bisa membeli hingga 3 ekor sapi dalam sekali kunjungan.
Lelaki yang juga berprofesi sebagai blantik (makelar hewan) ini mengaku khawatir dengan merebaknya PMK ini. Sebab selain pada kesehatan ternak, penghasilannya pun sebagai pembeli juga ikut terdampak.
"Sekarang kalau saya mau jual juga susah, karena yang mau beli juga sedikit," kata Wawan.
Sementara itu, Pengelola Pasar Hewan Siyonoharjo di Kapanewon Playen, Isnaning Suindarti tidak menampik jika aktivitas pasar hewan yang ia kelola tersebut mengalami penurunan cukup drastis. Predikat sebagai pasar hewan terbesar seolah gugur karena pedagang dan dagangannya sedikit.