Ia juga menyebut tantangan PLN untuk masa selanjutnya ialah mengenai kualitas rasio elektrifikasi.
Menurutnya, meski rasio elektrifikasi sudah tinggi, PLN perlu terus menjamin pasokan listrik yang berkualitas dan andal agar dapat meningkatkan ekonomi desa dan daerah.
"Rasio elektrifikasi kita memang sudah tinggi angka ini perlu ditingkatkan terutama kualitasnya agar listrik ini bisa diandalkan untuk kegiatan ekonomi dan industri. Rencana untuk mengurangi penggunaan batu bara juga perlu kita tindak lanjuti untuk mencari energi primer yang akan menjadi menggantikan batu bara terutama kesanggupan sumber energi baru dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik kita yang akan terus naik," tuturnya.
PLN mencatat rasio desa yang telah menikmati aliran listrik saat ini mencapai 99,78 persen dengan jumlah sebanyak 83.280 desa sampai November 2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pemulihan ekonomi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan listrik pada 2022. Selain itu, konsumsi listrik sektor rumah tangga masih mendominasi meski dari sisi industri dan bisnis sudah jauh lebih baik dibandingkan masa pandemi.
"Kami PLN tentu siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan pasokan listrik yang andal sehingga khususnya sektor industri dan bisnis bisa bersaing dan makin tumbuh," ucap Darmawan dalam keterangannya pada Sabtu (24/12).
Berdasarkan data PLN, sektor yang berkontribusi paling besar pada konsumsi listrik yaitu segmen rumah tangga sebesar 106,23 TWh (42,43 persen).
Kemudian disusul segmen industri sebesar 81,17 TWh (32,42 persen), segmen bisnis sebesar 43,99 TWh (17,57 persen), segmen sosial sebesar 9,18 TWh (3,67 persen), dan segmen publik sebesar 7,82 TWh (3,13 persen).
(FRI)