IDXChannel – PT Pertamina (Persero) mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. Dari bisnis pemasaran dan niaga, subholding Commercial & Trading mencatat realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM tembus 100 juta kiloliter (KL) pada 2023 dari 98 juta KL pada 2022.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga telah mulai menyalurkan BBM ramah lingkungan Pertamax Green 95 dan Biosolar 35. Pertamina juga terus menjalankan program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO) dan Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir 2023, BUMN energi itu telah mencakup 98% wilayah Indonesia.
Di sisi lain, Subholding Gas juga berhasil meningkatkan penjualan gas dari 327 ribu BBTU (billion british thermal unit) pada 2022 menjadi 337 ribu BBTU pada 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial dan rumah tangga.
Sementara itu, jaringan gas (jargas) pada 2023 bertambah 55 ribu, atau secara akumulasi menjadi 820 ribu sambungan rumah tangga (SRT). Sementara, transmisi gas meningkat sekitar 8% dari 493 Miliar SCF pada 2022 menjadi 532 Miliar SCF pada 2023.
Dari Subholding Pengolahan dan Petrokimia, produksi kilang naik tipis sebesar 2% dari 333 juta barel (BBL) pada 2022 menjadi 341 juta BBL pada 2023. Di sisi lain, program refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84% per akhir Desember 2023.
Pertamina juga mencatat inovasi produk energi ramah lingkungan berupa sustainable aviation fuel (SAF), BioSolar B35, dan Pertamax Green.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan selama 2023, salah satu kunci pemanfaatan digitalisasi di Pertamina diimplementasikan melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC), yang merupakan transformasi digital dalam memantau dan mengendalikan seluruh proses bisnis perseroan agar dapat berjalan dengan baik, termasuk proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi.
“Sebagai lini bisnis yang berhubungan dengan konsumen, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terintegrasi, mulai dari distribusi hingga layanan, sehingga proses bisnis sektor ini dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan bagi Pertamina,” kata Nicke dalam keterangan tertulis, Selasa(11/6/2024).