Subsektor yang beragam, seperti jalan tol, pelabuhan, telekomunikasi, hingga infrastruktur industri, menawarkan pilihan investasi yang luas.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi sentimen pasar dan kebijakan pemerintah. Investor kini lebih selektif dan mencari emiten yang memiliki eksposur pada proyek strategis atau tren baru, seperti energi baru terbarukan (EBT) dan digitalisasi.
Sebagai contoh, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang fokus pada infrastruktur industri berbasis EBT mencuri perhatian dengan lonjakan saham dari Rp190 menjadi Rp1.500 per lembar sejak initial public offering (IPO).
Reza menyebut lonjakan ini didukung sentimen positif terhadap EBT dan posisi CDIA dalam ekosistem Barito Pacific Group yang terintegrasi.
"Pendapatan utama CDIA berasal dari penjualan listrik, sejalan dengan fokus pemerintah pada transisi energi," ungkapnya.