"Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas)," katanya.
"Kenapa kesehatan itu penting bagi sebuah negara, karena dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, bangsa yang bisa menembus ke angka 13 ribu GNI per kapita, itu terjadi saat-saat yang spesifik. Yaitu saat bonus demografi," paparnya.
Jika sebuah negara gagal memanfaatkan bonus demografi, maka negara tersebut akan terjebak di negara menengah.
"Dan negara yang gagal GNI 13 ribu di saat bonus demografi, atau lima tahun sesudahnya, Itu akan selamanya di negara menengah, atau middle income trap, terjebak dia karena tak ada momentum lagi," kata dia.
Sekadar informasi, IFN merupakan forum ekslusif untuk mempertemukan potential leaders yang telah menempatkan posisi middel-top manament di lintas sektor dengan para menteri terkait untuk memastikan legasi presiden Jokowi menjadi pondasi inovasi bagi stakeholder masa depan menuju Indonesia Emas 2045.
Perserta IFN dipilih melalui proses kurasi ketat (talent scouting) oleh tim Kantor Staf Presiden dengan memproyeksi para talenta terkait kualitas yang istimewa, reputasi dan potensi menjadi pionir di 5-10 tahun mendatang untuk memimpin di sektor strategis mereka masing-masing.