sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penurunan Harga Telur Ayam Ras Picu Deflasi di Jatim

Economics editor Lukman Hakim
01/10/2021 12:11 WIB
Delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur (Jatim), semuanya mengalami deflasi di September.
Penurunan Harga Telur Ayam Ras Picu Deflasi di Jatim (Dok.MNC Media)
Penurunan Harga Telur Ayam Ras Picu Deflasi di Jatim (Dok.MNC Media)

IDXChannel – Selama September 2021, dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur (Jatim), semuanya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen.

Sedangkan enam kabupaten/kota di Jatim yang mengalami deflasi adalah Probolinggo sebesar 0,14 persen, Surabaya sebesar 0,13 persen, Sumenep sebesar 0,11 persen, Madiun sebesar 0,10 persen, Jember dan Kediri masing-masing sebesar 0,09 persen. “Deflasi terjadi akibat penurunan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh turunnya salah satu indeks kelompok pengeluaran,” Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Jumat (1/10/2021).

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2021 antara lain, telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, tomat, ikan mujair, tempe, cabai merah, tongkol diawetkan, bawang putih dan tahu mentah.  Selama September 2021, telur ayam ras mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, cabai rawit sebesar 0,07 persen, bawang merah sebesar 0,03 persen dan tomat sebesar 0,02 persen. 

“Kemudian ikan mujair, tongkol diawetkan, tahu mentah, tempe, anggur, bawang putih, dan cabai merah masing-masing sebesar 0,01 persen,” imbuh Umar.

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen. Diikuti kelompok kesehatan 0,39 persen, pakaian dan alas kaki serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen. “Kelompok transportasi dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,06 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen,” tandas Umar.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement