IDXChannel - Dulu investasi adalah salah satu kegiatan yang jarang terjadi di Indonesia. Akses dan teknologi yang sulit menjadikan investasi merupakan “hal yang dianggap” hanya lazim untuk orang yang berkecukupan saja. Namun dengan kemajuan teknologi yang sampai ke Indonesia memunculkan perdagangan digital, platform digital, dan investasi digital yang akhirnya dapat mendemokratisasi keuangan dan investasi untuk semua orang. Fakta ini dinyatakan tegas oleh Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang dalam acara PE-VC Summit 2022 di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut Claudia menegaskan keberadaan berbagai aplikasi layanan keuangan digital memicu meningkatkan jumlah investor ritel di Indonesia. Meskipun begitu, Indonesia masih memiliki potensi market yang lebih luas, terutama bagi investor ritel. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Desember 2021, dari 270 juta penduduk di Indonesia, terdapat 7,5 juta investor di pasar modal.
Jumlah investor pasar modal tersebut telah bertumbuh hampir 2 kali lipat sejak 2020 dan mayoritas investor baru berusia di bawah 40 tahun yang merupakan kalangan milenial. “Pluang menilai dalam ekosistem finansial, kita perlu bergotong royong dengan sesama pelaku di industri keuangan guna memperbesar partisipasi masyarakat dalam sektor finansial dan investasi,” ucapnya.
Seiring dengan tumbuh pesatnya kehadiran startup sebagai implementasi dari teknologi yang menjadi katalisator untuk inovasi di era disrupsi digital, Claudia, sosok woman-tech startup tanah air menyampaikan bahwa, dalam ekosistem finansial ini kita perlu melakukan gotong royong dengan seluruh partner kita.
“Karena Pluang hadir disini untuk mendukung sektor perbankan dan pelaku finansial lainnya, juga dengan melihat pelaku usaha lainnya sebagai calon partner untuk mengembangkan ekosistem keuangan Indonesia. Pluang sendiri hadir sebagai pelaku finansial teknologi di kancah investasi multi aset tidak hanya untuk 5 tahun ke depan melainkan untuk seterusnya,” ucapnya.