sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perang China-Australia Berlanjut, Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi Dalam Sejarah

Economics editor Rista Rama Dhany
11/10/2021 11:18 WIB
Perang antara China-Australia mengakibatkan harga batu bara tembus USD250 per ton, nilai tertinggi dalam sejarah.
Perang China-Australia Berlanjut, Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi Dalam Sejarah (FOTO: MNC Media)
Perang China-Australia Berlanjut, Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi Dalam Sejarah (FOTO: MNC Media)

 IDXChannel - Perang dagang antara China dan Australia terus berlanjut. Terakhir China memutuskan untuk mengembargo pasokan batu bara dari Australia yang mengakibatkan harga komoditas ini tembus USD250 per ton, nilai tertinggi dalam sejarah.

Gubernur Indonesia untuk OPEC 2015-2016 Widhyawan Prawiraatmadja mengungkapkan, melonjaknya harga batu bara saat ini salah satu faktornya adanya embargo suplai batu bara dari Australia.

“Ini menyebabkan harga batu bara mencapai tingkat tertinggi selama sejarah melebihi USD250 per ton di awal Oktober,” ungkap Widhyawan, seperti dikutip Senin (11/10/2021).

Menurut Widhyawan, melonjaknya harga komoditas energi akan berdampak pada peningkatan harga komoditas lain serta layanan jasa, sehingga dapat mengancam kenaikan inflasi yang melebihi target. Apalagi di saat yang bersamaan, lonjakan harga juga terjadi pada minyak bumi dan gas bumi dalam bentuk LNG.

“Namun, apakah kondisi ini membuat Indonesia diuntungkan? Sebagai negara eksportir LNG, tentunya Indonesia diuntungkan,” ucapnya.

Indonesia juga tercatat sebagai negara eksportir batu bara yang tentunya memberikan kentungan besar dari lonjakan harga batu bara. Kementerian Perdagangan mencatat, China akan mengalihkan pasokan batu baranya dari Australia ke Indonesia.

Seperti diketahui, hubungan China dengan Australia semakin memanas, awal pertikaian mereka akibat langkah Autralia yang menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul covid-19 yang menyulut kemarahan China.

Respon tindakan Australia, China mengenakan bea masuk terhadap produk anggur Australia . Sebelumnya Autralia sempat melarang perusahaan China Huawei Technologies Co membangun jaringan internet 5G dengan alasan keamanan Australia. (RAMA).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement