"Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita Indonesia," lanjutnya.
Melalui program "Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi," Jokowi berharap dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas hasil produksi tebu di Indonesia.
"Kita telah memulai menanam tebu yang ditanam secara modern dan kita harapkan nanti produktivitas dari tanaman itu menjadi lebih baik dan lebih meningkat," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia pernah menjadi eksportir gula pada tahun 1800-an. Namun, saat ini Indonesia harus mengimpor gula dengan jumlah yang sangat besar untuk kebutuhan konsumsi maupun industri dalam negeri.
Oleh sebab itu, Jokowi menginstruksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir untuk meningkatkan kualitas bibit tebu dengan varietas yang terbaik di dunia.
"Kita bekerja sama dengan Brazil untuk ini dan sudah memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen mengenai tebu dan pergulaan," ungkapnya.
Presiden berharap, melalui program ini, Indonesia dalam beberapa waktu ke depan dapat mencapai target untuk bisa mandiri dalam ketahanan pangan, termasuk tidak lagi mengimpor gula dari negara lain.
"Tapi memang butuh waktu mungkin dalam jangka lima tahun ke depan. Target kita seperti itu," pungkas Jokowi.
(FAY)