sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perdagangan Jabar Sentuh Jutaan Dolar, Penggunaan LCS Masih Minim

Economics editor Arif Budianto/Kontributor
14/06/2022 14:14 WIB
Kendati transaksi ekspor Impor Jawa Barat mencapai USD3,4 miliar per April 2022, namun baru sedikit perusahaan yang memanfaatkan local currency settlement (LCS)
Perdagangan Jabar Sentuh Jutaan Dolar, Penggunaan LCS Masih Minim. (Foto: MNC Media(
Perdagangan Jabar Sentuh Jutaan Dolar, Penggunaan LCS Masih Minim. (Foto: MNC Media(

IDXChannel - Kendati transaksi ekspor Impor Jawa Barat mencapai USD3,4 miliar per April 2022, namun baru sedikit perusahaan yang memanfaatkan local currency settlement (LCS). Padahal, fasilitas ini membantu pengusaha memangkas biaya operasional.

"Kalau dilihat secara potensi, transaksi LCS di Jabar sebenarnya cukup besar. Kita lihat misalnya dari transaksi ekspor Jabar per April 2022 mencapai 3,4 miliar dolar. Tapi kalau dilihat pemanfaatannya, transaksi LCS baru 912.000 dolar. Artinya masih banyak ruang yang harus dimanfaatkan," jelas Kepala BI Jabar Herawanto, Selasa (14/6/2022).

Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan masih rendahnya pemanfaatan LCS. Salah satunya belum terbiasanya masyarakat atau pengusaha.

Padahal, kata dia, LCS memberikan kemudahan dengan operasional yang lebih efisien, shingga dapat memangkas biaya. 

Menurut Herawanto, fasilitas local currency settlement akan memangkas biaya operasional untuk ekspor dan impor. Ini adalah fasilitas untuk penyelesaian transaksi bilateral dua negara.

Fasilitas ini akan membantu stabilitas keuangan di tengah kondisi global saat ini. Juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika. 

"Memang fasilitas LCS ini sudah terhubung dengan beberapa negara, seperti Malaysia, Thailand, China, Jepang, dan lainnya. Ini akan terus di tingkatkan agar lebih banyak mata uang yang saling terhubung, " bebernya. 

Dia pun menyayangkan, belum termanfaatkannya LCS membuat perusahaan Indonesia tetap harus membayar menggunakan dolar Amerika, walapun bukan bertransaksi dengan negara Amerika. 

Kendati begitu, Herawanto menyebut, transaksi LCS di Jabar termasuk tertinggi di Indonesia. Saat ini ada 439 perusahaan yang telah menggunakan LCS dengan transaksi USD912.000 atau 29 persen transaksi nasional. 

"Ini karena industri manufaktur Jabar yang cukup besar, dengan kontribusi 28,3 persen terhadap nasional. Industri ini juga berkontribusi terhadap ekspor nasional hingga 23,4 persen, " katanya. 

Melihat potensi yang cukup besar ini, pada Rabu (15/2022) BI Jabar akan menggelar West Java Industrial Meeting 2022 di Trans Luxury Hotel. Isu utama yang dibahas adalah manufaktur, terutama agar fasilitas dukungan dan daya saing manufaktur meningkat. (TYO)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement