Adapun komposisi saham Bandara Internasional Kualanamu terbagi atas 51% milik Angkasa Pura Aviasi dan 49% dimiliki GMR. Pemegang saham mencatat kerja sama kedua entitas masih menguntungkan bagi negara.
"Kita bicara dengan ekosistem, contoh Angkasa Pura II sama GMR, ini India. Kualanamu kita partner sama GMR. Ribut semua, saya bilang kita punya 51%, India 49%. Kita juga punya buyback close kalau mereka enggak deliver," tuturnya.
Erick juga memastikan kerja sama Angkasa Pura II dan GMR akan diperluas di sektor kargo, bila target jumlah penumpang di Kualanamu bisa terealisasi.
"Ini kalau benar jalan, nanti kita pindahin juga yang namanya kargonya," ujar dia. (NIA)