sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perlambatan Ekonomi Ancam Perusahaan Teknologi, Bos Induk Shopee Siap Tak Digaji

Economics editor Tim IDXChannel
15/09/2022 14:19 WIB
Hal tersebut menjadi upaya raksasa e-commerce asal Singapura itu dalam melindungi diri dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.
Perlambatan Ekonomi Ancam Perusahaan Teknologi, Bos Induk Shopee Siap Tak Digaji. Foto: MNC Media.
Perlambatan Ekonomi Ancam Perusahaan Teknologi, Bos Induk Shopee Siap Tak Digaji. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Para petinggi Sea Limited menyatakan siap tidak menerima gaji demi memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan.

Melansir Reuters, hal tersebut menjadi upaya raksasa e-commerce asal Singapura yang menaungi Shopee, SeaMoney, dan Garena itu dalam melindungi diri dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.

"Tim kepemimpinan memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai swasembada," kata Chief Executive Officer Forrest Li dalam memo internal yang dikirim ke staf Kamis, (15/9/2022), beberapa hari setelah Sea menutup operasinya di beberapa pasar dan memangkas staf di seluruh divisinya. 

“Kita sekarang dapat melihat bahwa ini bukan badai yang berlalu dengan cepat: kondisi negatif ini kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah," imbuh dia. 

Dalam catatan panjangnya yang dimuat Bloomberg News, Miliarder itu menyinggung terkait perjuangan Sea di era kenaikan suku bunga, percepatan inflasi, dan pasar yang bergejolak. 

Perusahaan telah kehilangan sekitar USD170 miliar nilai pasar atau tertinggi pada Oktober 2022, saat ditanya terkait prospek menghasilkan uang dan penurunan global dalam saham teknologi.

"Dengan investor yang melarikan diri ke investasi 'safe haven', kami tidak mengantisipasi untuk dapat mengumpulkan dana di pasar,” kata Li, sembari menegaskan tujuan utama perusahaan dalam 12 hingga 18 bulan ke depan adalah untuk mencapai arus kas positif sesegera mungkin.

Perusahaan akan membatasi perjalanan bisnis ke tarif penerbangan kelas ekonomi, dengan biaya makan perjalanan juga dibatasi hingga USD30 per hari. 

Pembatasan perjalanan bisnis juga dilakukan pada pengeluaran untuk menginap di hotel menjadi USD150 per malam, dan meniadakan klaim tagihan makan dan hiburan.

“Satu-satunya cara bagi kami untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada modal eksternal adalah menjadi mandiri, menghasilkan cukup uang untuk semua kebutuhan dan proyek kami sendiri,” kata Li.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement