sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perluas Pasar Non-Tradisional, Industri Furnitur Bukukan Komitmen Rp17 Miliar di India

Economics editor Nia Deviyana
14/08/2024 15:23 WIB
Salah satu upaya membuka pasar non-tradisional dilakukan melalui partisipasi aktif pada Pameran IndexPlus Delhi 2024.
Perluas Pasar Non-Tradisional, Industri Furnitur Bukukan Komitmen Rp17 Miliar di India. Foto: MNC Media.
Perluas Pasar Non-Tradisional, Industri Furnitur Bukukan Komitmen Rp17 Miliar di India. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengupayakan perluasan pasar non-tradisional bagi produk furnitur lantaran memiliki nilai tambah tinggi, serta mampu memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Salah satu upaya membuka pasar non-tradisional dilakukan melalui partisipasi aktif pada Pameran IndexPlus Delhi 2024, platform internasional terkemuka dan terbesar di India, khusus interior, arsitektur dan desain yang berlangsung 9-11 Agustus 2024. 

"Nilai komitmen bisnis yang berhasil dicatat dari kepesertaan Indonesia pada pameran tersebut adalah sebesar Rp17 miliar," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, Melalui keterangan tertulis, Rabu (14/8/2024).

Kepesertaan pada Indonesia Furniture Pavilion diwakili oleh enam pasangan kolaborasi perusahaan dan desainer furnitur, di antaranya Cocoon Asia dan Handyanto Hardian, Chakra Naga Furniture dan Chyntia Margareth, Wisanka dan Suskariyanto, Dekor Asia Jayakarya dan Gege Noby, Satori Rattan dan Zulyo Kumara serta Nafarrel Furniture dan Vincentius Aldi Masella.

Dalam rangka meningkatkan penguasaan pasar serta menanggapi tren industri furnitur, pemerintah menyusun strategi yang berfokus kepada lima hal, yaitu fasilitasi ketersediaan bahan baku, fasilitasi ketersediaan SDM terampil, fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

Untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku industri furnitur, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemberian fasilitas insentif perpajakan berupa tax allowance, serta kemudahan prosedur ekspor produk hilir dan impor bahan baku atau bahan penolong. 

"Semua program tersebut merupakan wujud keberpihakan pemerintah agar industri dalam negeri dapat berdaulat, maju, dan berdaya saing," kata Putu.

Tercatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri furnitur pada semester I-2024 sebesar 0,50 persen. Hal ini merupakan kabar baik, mengingat pada 2 tahun terakhir industri ini mengalami kontraksi.

"Pada tahun 2022, pertumbuhan industri furnitur turun menjadi 1,99 persen, lalu tahun 2023 menurun ke angka 2,04 persen. Namun pada semester I – 2024 ini, mengalami peningkatan positif sebesar 0,50 persen. Meski rentan fluktuatif, di tahun 2021, industri furnitur sempat mengukir pertumbuhan hingga 8,16 persen," kata Putu.

Pada semester I-2024, produk industri furnitur termasuk furnitur dari logam dan plastik, memberikan kontribusi sebesar 1,1 persen terhadap PDB non migas, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,02 miliar.

Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global 2023 tercatat sebesar USD629 miliar,dan 2024 diproyeksikan tumbuh 5 persen. Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.

Dalam sambutannya ketika membuka Indonesia Furniture Pavilion di pameran IndexPlus belum lama ini, Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Ignatius Warsito menerangkan bahwa India memiliki potensi pasar yang cukup besar dan menjanjikan. 

Berdasarkan data-data yang disampaikan oleh IndexPlus, pasar konsumen India memiliki potensi besar yang diprediksi menjadi terbesar ketiga di dunia pada 2027. 

Selain itu, persentase populasi India yang tinggal di daerah perkotaan kini tercatat meningkat sebanyak 37 persen dan terus bertambah, sehingga pembangunan hunian kota dan hospitality terus dilakukan. 

Secara spesifik, pasar furnitur India mencapai USD41 miliar, merupakan konsumen furnitur terbesar ke empat di dunia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement