sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan Biofuel Global Tinggi, CIPS: Berpotensi Turunkan Pasokan CPO Minyak Goreng

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
07/04/2022 12:38 WIB
Meningkatnya permintaan global akan bahan bakar nabati atau biofuel berbasis minyak sawit disebut-sebut berpotensi mempengaruhi pasokan CPO.
Meningkatnya permintaan global akan bahan bakar nabati atau biofuel berbasis minyak sawit disebut-sebut berpotensi mempengaruhi pasokan CPO.
Meningkatnya permintaan global akan bahan bakar nabati atau biofuel berbasis minyak sawit disebut-sebut berpotensi mempengaruhi pasokan CPO.

IDXChannel - Meningkatnya permintaan global akan bahan bakar nabati atau biofuel berbasis minyak sawit disebut-sebut berpotensi mempengaruhi pasokan crude palm oil/CPO yang dibutuhkan untuk produksi minyak goreng di Indonesia.

“Adanya peningkatan pangsa produksi CPO untuk bahan bakar nabati sebesar 24 persen dari tahun 2019 hingga 2020, akan mengakibatkan penurunan pangsa CPO yang diolah menjadi komoditas pangan seperti minyak goreng di Indonesia,” kata Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta, Kamis (7/4/2022).

Felippa menerangkan, Indonesia kini menerapkan kebijakan keharusan mencampurkan minyak diesel dengan 30 persen bahan berdasar minyak sawit (B30). Program yang dilaksanakan sejak Januari 2020 tersebut mewajibkan pencampuran 30 persen biodiesel dengan 70 persen solar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar impor dan mendorong peralihan ke energi baru dan terbarukan (EBT). 

Data Kementerian ESDM menunjukkan, realisasi B30 adalah 9,3 juta kiloliter dengan sekitar 14% produksi minyak sawit Indonesia dialokasikan untuk biodiesel di 2021.

Kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 12/2015 ini berjalan dengan adanya jaminan pemerintah dan subsidi jika harga domestik lebih rendah daripada harga internasional. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement