"Hal ini lah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan produsen kelapa sawit cenderung mendistribusikan CPO untuk produksi biodiesel," jelasnya.
Lanjut diutarakannya, produksi CPO di Indonesia menunjukkan kecenderungan penurunan sejak tahun 2019. Produksi kembali turun di 2021 sebesar 0,9 persen menjadi 46,89 juta ton. Laporan Outlook 2022 Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) menunjukkan stok akhir CPO di Indonesia tahun 2021 berada dibawah tingkat rata-rata 4 juta ton.
Data kebutuhan CPO untuk produksi biofuel dapat dilihat dari jumlah konsumsi CPO untuk biofuel. Antara 2019-2021, produksi CPO untuk biofuel meningkat dari 5,83 juta ton menjadi 7,38 juta ton. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat pada 2022 seiring dengan meningkatnya konsumsi biodiesel yang diperkirakan GAPKI berjumlah 8,83 juta ton.
"Minyak goreng di Indonesia umumnya dihasilkan dari CPO yang harganya terkorelasi langsung dengan harga CPO internasional. Sepanjang 2021, harga CPO internasional naik 36,3 persen dibandingkan 2020 dan hingga Januari 2022, sudah mencapai Rp15.000/ kilogram," urai Felippa.
Kemudian, Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks BuRT) CIPS menunjukkan, pada Maret, harga minyak goreng di Jakarta naik 32,18 persen menjadi Rp18.505/liter dari Rp14.000/liter pada Februari 2022. Terdapat peningkatan sebesar 39,69 persen dari Rp 13.247/liter dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.