sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan dari Luar Negeri Turun, 50 Ribu Buruh Jadi Korban PHK Sejak Awal 2021

Economics editor Michelle Natalia
24/08/2021 14:54 WIB
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat kurang lebih 50 ribu buruh kehilangan pekerjaannya akibat pemutusan hubungan kerja sejak awal 2021.
Permintaan dari Luar Negeri Turun, 50 Ribu Buruh Jadi Korban PHK Sejak Awal 2021. (Foto: MNC Media)
Permintaan dari Luar Negeri Turun, 50 Ribu Buruh Jadi Korban PHK Sejak Awal 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat kurang lebih 50 ribu buruh kehilangan pekerjaannya akibat pemutusan hubungan kerja sejak awal 2021. Mereka yang terkena berasal dari segmen tekstil, garmen hingga sepatu.

"Dampak PHK ternyata sudah terjadi, industri yang terkena PHK adalah tekstil, garmen, sepatu. Salah satu sebabnya adalah permintaan dari luar negeri yang menurun. Data KSPI kurang lebih 50 ribu buruh ter-PHK dari mulai awal tahun 2021,” ujar Said di Jakarta, Selasa (24/8/2021).

Data tersebut termasuk kasus PHK yang tidak terkait langsung dengan Covid-19.

Dia mencontohkan, produksi sepatu seperti Nike, Adidas, Puma dengan orientasi ekspor terjadi penurunan kapasitas produksi karena permintaan menurun, sama halnya dengan industri tekstil seperti Uniqlo atau H&M.

Menurutnya, buruh di Bandung Barat yang di-PHK hampir 7.100 orang dan di Cimahi hampir 4.000 orang. Industri lain yang terkena PHK yaitu pabrik yang memproduksi komponen otomotif dengan orientasi ekspor. 

"Katakanlah onderdil mobil atau jok mobil, karena orderan turun dan kapasitas produksi turun ya terdampak. Dan itu sudah di PHK masih ratusan buruh yang ter PHk di komponen otomotif. Karyawan kontrak dipecat. Masih ada pengangguran baru," ujarnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement