sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan Meningkat, Ekspor Karet Sumut Naik 18,1 Persen

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
08/04/2022 19:55 WIB
Kinerja ekspor komoditi karet asal Sumatera Utara mengalami kenaikan hingga lebih dari 18 persen pada Maret 2022 ini.
Permintaan Meningkat, Ekspor Karet Sumut Naik 18,1 Persen. (Foto: MNC Media)
Permintaan Meningkat, Ekspor Karet Sumut Naik 18,1 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kinerja ekspor komoditi karet asal Sumatera Utara mengalami kenaikan hingga lebih dari 18 persen pada Maret 2022 ini. Di mana pada Januari dan Februari 2022 lalu, kinerja ekspor karet melemah karena penurunan volume yang tajam.

Sekretaris Eksekutif pada Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah, mengataka ekspor karet Sumut untuk pengapalan Maret 2022 mencapai volume 33.882 ton atau naik 18,1 persen dari bulan sebelumnya.

"Kenaikan ini seiring dengan naiknya demand dan semakin sedikitnya volume yang delay shipment (penundaan pengapalan). Adanya peningkatan demand berasal dari China, Brazil, dan Turkey," kata Edy, Jumat (8/4/2022).

Namun, bila dilihat secara total volume, sambug Edy, Triwulan-1 tahun ini masih mengalami penurunan 4,97 persen menjadi 95.188 ton bila dibandingkan triwulan-1 tahun lalu.

"Negara tujuan ekspor pada  Maret ada sebanyak 31 negara, lima besar negara tujuan ekspor adalah Jepang (38,70 persen), China (9,03 persen), Brazil (8,66 persen), Turkey (7,56 persen) dan Canada (7,42 persen)," paparnya.

Edy menerangkan, ekspor karet Sumut ke Rusia bulan lalu berada pada urutan ke-18 dari 34 negara dengan volume 374 ton. Namun, pada bulan Maret tidak ada ekspor ke negara ini. Salah satu penyebabnya adalah karena kapal pengangkut karet berhenti beroperasi ke Rusia yang saat ini masih konflik dengan Ukraina.

"Walaupun tida ada ekspor ke Rusia, sama sekali tidak mempengaruhi kinerja ekspor," tukasnya.

Untuk harga, sebut Edy, rata-rata karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura pada bulan Maret mengalami penurunan 4,95 sen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 174,62 sen AS. Harga TSR20 pada perdagangan 7 April tercatat 173,4 sen atau turun 1,2 sen AS dibandingkan harga rata-rata Maret.

Menurutnya harga karet dipicu adanya kekhawatiran menurunnya permintaan dari China karena negara ini lockdown lagi akibat meningkatnya kasus Covid-19.

"Kondisi gugur daun di Sumatera Utara mulai pulih, diharapkan produksi kebun karet semakin membaik," pungkasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement