Berdasarkan laporan mingguan EIA, produksi minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan pada akhir Desember 2023 dibandingkan akhir November 2023 sebesar 100 ribu bph menjadi 13.3 juta bph. Adapun untuk stok Distillate dan Gasoline AS mengalami peningkatan pada akhir Desember 2023 dibandingkan akhir November 2023, yaitu stok gasoline AS sebesar 7,9 juta barel menjadi 226,1 juta barel dan stok distillate AS sebesar 5 juta bbl menjadi 115,8 juta barel.
"Selain itu, penurunan harga tersebut disebabkan juga adanya sentimen negatif pasar yang pesimis akan kepatuhan negara-negara OPEC+ untuk melakukan pemotongan produksi dan potensi negara lain akan mengikuti jejak Angola untuk keluar dari keanggotaan OPEC," imbuh Agus.
Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar USD5,27/bbl dari USD83,18/bbl menjadi USD77,91/barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD5,26/bbl dari USD77,38/bbl menjadi USD72,12/barel.
- Brent (ICE) turun sebesar USD4,71/bbl dari USD82,03/bbl menjadi USD77,32/barel.
- Basket OPEC turun sebesar USD6,42/bbl dari USD84,92/bbl mejadi USD78,50/bare/
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar USD4,12/bbl dari USD79,63/bbl menjadi USD75,51/barel.
(DES)